VARIABEL DAN DATA

Posted by joko yulianto Selasa, 11 Oktober 2011 1 komentar
VARIABEL DAN DATA
oleh:
Joko yulianto
Idham kholik
A khoiron H
Dini A.N
Rosinta A.P.P

A.  PENDAHULUAN
Kebanyakan orang mendefinisikan penelitian sebagai upaya sistematik untuk mencari jawaban suatu masalah (Sandjaja, 2006:39). Masalah-masalah yang timbul, bukanlah sembarang masalah, tetapi masalah penelitian yang perlu dicari jawabannya. Jawaban tersebut mengungkapkan hubungan antar variabel penelitian.  
Variabel dan data merupakan bagian dari sebuah penelitian. Variabel ditentukan untuk mempermudah menentukan sumber data. Setelah sumber data ditentukan, selanjutnya menyusun instrumen penelitian. Dalam instrumen penelitian, peneliti menentukan data-data yang berhubungan dengan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif ada beberapa cara, diantaranya: kuesioner, wawancara, dokumentasi, dan lainnya.
Karakteristik adalah ciri tertentu pada objek yang kita teliti, yang dapat membedakan objek tersebut dari objek lainnya, sedangkan objek yang karakteristiknya sedang kita amati dinamakan satuan pengamatan dan angka atau kategori (nilai mutu) tertentu dari suatu objek yang kita amati dinamakan variabel (nilai). Kumpulan nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran atau penghitungan suatu variabel dinamakan dengan data.
Karakteristik yang dimiliki suatu pengamatan keadaannya berbeda-beda (berubah-ubah) atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan ke satu satuan pengamatan lainnya atau untuk satuan pengamatan yang sama, karakteristiknya berubah menurut waktu atau tempat. Apabila karakteristik setiap satuan pengamatan semuanya sama, tidak beragam, maka bukan lagi merupakan variabel.
Konsep-konsep yang sudah diterjemahkan menjadi satuan yang sudah kita anggap lebih operasional (variabel dan konstruk), biasanya belum sepenuhnya siap untuk diukur karena variabel dan konstruk tersebut memiliki alternatif dimensi yang bisa diukur dengan cara berlainan. Contoh tentang variabel usia/ umur. Cara pengukuran variabel tersebut bisa saja berbeda, pertama mungkin Anda mengukur usianya langsung secara numerik, misalnya 4, 12.5, 18, 31 tahun dst, atau bisa saja Anda mengukur berdasarkan kategori, misalnya Balita (0-5 tahun), anak-anak (5-14 tahun), remaja (14-24 tahun), dewasa (25-54 tahun), tua (55-64 tahun), dan lansia (>65 tahun).




B.  PEMBAHASAN
1.    Variabel
a.    Pengertian Variabel
Jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1258) arti kata variabel adalah sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan. Selain itu, definisi variabel juga dingkapkan oleh banyak ahli seperti:
(a) Variabel penelitian bisa didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Ada pula yang mendefinisikan variabel sebagai suatu karakteristik dari orang, objek, atau gejala yang memiliki nilai yang berbeda-beda (Sandjaja, 2006:81).
(b) Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:60).
(c) Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono, 2007:60).
(d)Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:161).
Sandjaja dan Hatch memaparkan bahwa variabel itu merupakan sesuatu yang bervariasi. Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono yang mengungkapkan bahwa variabel itu merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut. Selainitu, Arikunto juga member penjelasan bahwa variabel adalah objek yang menjadi titk perhatian suatu penelitian. Dari beberapa pendapat tadi, dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan unsur-unsur yang  mempengaruhi/mendukung suatu objek penelitian.

b.   Macam-macam variabel
Berdasarkan Fungsi/ Peranannya dalam Penelitian
Dalam Penelitian kuantitatif, variabel yang telah didefinisikan secara operasional, biasanya dibagi menjadi variabel bebas (independent: aktif atau atribut), variabel terikat (dependent), dan variabel asing/ ekstra/ tambahan (extraneous) yang bukan merupakan subjek dari penelitian yang sedang dipelajari dan berada di luar pengamatan/ kajian utama penelitian. Pemahaman tentang variabel extraneous ini sangat penting, karena variabel ini bisa saja bersaing dengan variabel independent dan bisa mengacaukan/ membingungkan dalam menjelaskan pola hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Oleh karena itu, dalam menentukan hubungan sebab akibat, kita seharusnya mengidentifikasi ada tidaknya variabel extraneous yang terbukti dapat mempengaruhi variabel dependent. Apabila ada, maka variabel extraneous tersebut disebut dengan variabel confounding. Variabel confounding sebaiknya dikontrol atau dimasukkan ke dalam model. Apabila tidak, kita tidak akan yakin bahwa perbahan variabel dependent tersebut hanya disebabkan oleh variabel independent saja.
Untuk memahami variabel-variabel dalam penelitian, perhatikan contoh kasus berikut.
Apabila kita ingin melihat pengaruh pemberian dosis pupuk yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman, maka:
Untuk memahami variabel-variabel dalam penelitian, perhatikan contoh kasusu berikut:
Apabila kita ingin melihat pengaruh pemberian dosis pupuk yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman, maka:
·         Variabel Dependent    = pertumbuhan tanaman
·         Variabel Independent = Dosis Pupuk
·         Variabel Extraneous    = Varietas/Kultivar, jenis pupuk, Tingkat kesuburan tanah, jenis tanah, ukuran petak/plot, penyinaran Matahari, Temperatur, kelembaban, kandungan air tanah, serangan hama/penyakit, dsb.
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
(a) Variabel independen/ bebas (variabel stimulus, prediktor, antecedent)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel Independent (IV). Variabel independent adalah variabel yang merupakan penyebab atau yang mempengaruhi variabel dependent (DV) atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependent(DV). Apabila variabel IV berubah, maka variabel DV juga akan berubah. Variabel independent merupakan veriabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, variabel independent disebut juga sebagai peubah bebas dan sering juga disebut dengan variabel bebas, stimulus, faktor, treatment, predictor, input, atau antecedent.
Sebagai contoh:
Pengaruh metodemengajar terhadap prestasi siswa.      Variabel independent adalah metode mengajar.
Pengaruh Pupuk organik terhadap hasil tanaman tomat.          Variabel independent adalah Pupuk Organik.
Metode mengajar dan pupuk organik bisa dimanipulasi atau ditentukan oleh peneliti. Tidak semua variabel independent bisa dimanipulasi, misalnya attribute yang sudah melekat pada suatu objek. Contohnya: jenis kelamin, usia, kemiringan lereng, ketinggian tempat, dsb.
(b) Variabel dependen/terikat (output, kriteria, konsekuen)
Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel independent. Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak bebas, variabel terikat, tergatung, respons, veriabel output, criteria, atau konsekuen.
       Variabel ini merupakan fokus utama dari penelitian. Variabel inilah yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh dari variabel independent. Nilainya bisa beragam dan tergantung pada besarnya perubahan variabel independent. Artinya, setiap terjadi perubahan (penembahan/pengurangan) sekian kali satuan variabel independent, diharapkan akan menyebabkan variabel dependen berubah (naik/turun) sekian satuan juga. Secara metematis, hubungan tersebut mungkin bisa digambarkan dalam bentuk persamaan Y = a + bX. Misalnya, Y = Hasil (ton) dan X = pupuk Urea (kg), maka setiap pupuk urea dinaikkan/diturunkan sebesar b (kg), maka hasil naik/turun sebesar b (ton) dan apabila tidak di berika pupuk (b=0), maka hasilnya adalah sebesar a (ton). Pola hubungan antara kedua variabel tersebut bisanya dikaji dalam penelitian asosiasi atau prediksi, biasanya diuji dengan menggunakan Analisis Regresi. Berbeda dengan contoh pengaruh metode mengajar terhadap keberhasilan siswa, skala pengukuran variabel independentnya bukan merupakan variabel interval atau rasio, sehingga untuk melihat pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent lebih tepat dengan menggunakan Analisis Varians (ANOVA). Dengan Anova tersebut kita bisa menentukan ada tidaknya perbedaan diantara metode mengajar, dan apabila ada, kiata menentukan metode mengajar yang lebih baik atau terbaik.
(c) Variabel Extraneous
Variabel terikat (dependent), dan variabel asing/ ekstra/ tambahan (extraneous) yang bukan merupakan subjek dari penelitian yang sedang dipelajari dan berada di luar pengamatan/ kajian utama penelitian, dan variabel ini di sebut juga dengan variabel faktor x.

Variabel menurut (Sugiyono, 2007:61-64) di bedakan menjadi:
(a) Variabel Independent
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas
(b) Variabel Dependen
(c) Variabel moderator
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
(b)Variabel intervening
Variabel yang secara teoritis mempengarui hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
(c)Variabel kontrol
Varibel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

2.    Data
a.    Pengertian Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka (Arikunto, 2010: 161). Dari sumber SK Menteri P dan K No. 0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977 disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 239) dijelaskan bahwa data adalah keterangan yang benar dan nyata; keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis dan kesimpulan).

b.   Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010: 172). Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data penulis mengklasifikasikannya menjasi 3 tingkatan huruf p dari bahasa Inggris, yaitu:
P = person, sumber data berupa orang
P = place, sumber data berupa tempat
P = paper, sumber data berupa simbol
Keterangan singkat untuk ketiganya adalah sebagai berikut:
Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui agket.
Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.
Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain.

c.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data tergolong dalam instrumen penelitian data. Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data, pada saat peneliti terjun ke lapangan untuk mencari data. Pengumpulan data bisa dilakukan dengan beberapa teknik, diantaranya:
(a)    Kuesioner atau Angket (Questionnaires)
Kuesioner atau lebih dikenal dengan angket merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan (Sukardi, 2010:76). Teknik angket menggunakan instrumen angket pula.
Teknik kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dalam sudut pangdangan:
a. Dipandang dari cara menjawabnya, dibedakan menjadi:
·         Kuesioner terbuka, dengan memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
·         Kuesioner tertutup, merupakan angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden hanya memilih jawaban yang sudah tersedia.
b. Dipandang dari jawaban yang diberikan, yaitu:
·         Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
·         Kuesioner tidak langsung, yaitu responden yang menjawab tentang diri orang lain.
c. Dipandang dari bentuknya, yaitu:
·         Kuesioner pilihan ganda, yang bentuknya sama dengan kuesioner tertutup.
·         Kuesioner isian, yang bentuknya sama dengan kuesioner terbuka.
·         Check list, merupakan sebuah daftar dimana responden hanya membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan responden.
·         Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya tingkatan dari sangat setuju sampai tidak setuju.
Teknik angket lebih sering ditemui dalam penelitian kuantitatif, karena lebih mempunyai banyak keunggulan jika dibuat secara teliti dan tepat. Keunggulannya yaitu:
a.       Dapat mengungkapkan pendapat ataupun tanggapan dari tiap individu ataupun kelompok.
b.      Cepat disebarkan untuk responden dalam jumlah yang besar, dengan waktu yang singkat.
c.       Objektivitas responden tetap terjaga, meskipun ada pengaruh dari luar terhadap penelitian yang diteliti.
d.      Kerahasiaan responden terjaga, karena responden harus menjawab sesuai dengan pendapat pribadi. Hal ini dilakukan karena angket bisa dibuat anonim.
e.       Waktu yang dibutuhkan lebih fleksibel, sesuai dengan waktu yang diberikan peneliti.
f.       Waktu singkat yang dibutuhkan dapat diperoleh informasi yang lebih luas.
Selain keunggulan, teknik angket juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
a.       Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan atau pernyataan yang belum dijawab.
b.      Jika sering terjadi hal yang demikian, kevalidan data susah ditemukan.
c.       Karena dibuat anonim, responden sering menjawab dengan semaunya (jawaban tidak jujur).
d.      Agket ada yang tidak kembali kepada peneliti.
Peneliti yang menerima data kuesioner tidak valid, biasanya sulit untuk mengembalikan angket tersebut kepada responden. Hal ini bisa diatasi dengan cara:
a.       Setiap item dalam angket harus dibuat dengan bahasa yang jelas dan tidak mempunyai arti yang meragukan.
b.      Peneliti harus menghindari pertanyaan atau pernyataan bermakna ganda dalam satu item.
c.       Item pertanyaan atau pernyataan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
d.      Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku.
e.       Pertanyaan atau pernyataan yang disajikan tidak bersifat menjebak responden.

(b)   Observasi
Observasi merupakan instrumen lain yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitian kuantitatif, observasi digunakan untuk melengkapi instrumen lain, seperti angket dan wawancara. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap data penelitian.
Dalam penelitian pendidikan, pengambilan data dengan teknik observasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a.       Observasi terbuka, kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi hubungan.
b.      Observasi tertutup, kehadiran peneliti (pengambilan data dari responden), tidak diketahui responden yang bersangkutan. Hal ini digunakan untuk mengantisipasi agar reaksi responden dapat berlangsung seperti biasanya, tanpa ada rekayasa dari responden.
c.       Observasi tidak langsung, peneliti dapat melakukan pengambilan data dari responden walaupun mereka tidak hadir langsung di tengah-tengah responden. Observasi ini menggunakan media telepon, televisi jarak jauh, ataupun jasa satelit kamunikai yang dapat digunakan dalam dunia penelitian.
Menurut Arikunto (2006:157), pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Obsevator (pengamat) hanya memberi tanda pada kolom tempat peristiwa muncul (sistem tanda).

(c)    Wawancara (Interview)
Interview atau sering disebut wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006:155). Pada teknik ini, peneliti datang kepada narasumber untuk bertanya seputar data penelitian, sehingga peneliti berhadapan langsung dengan narasumber.
Teknik wawancara juga banyak dilakukan dalam penelitian karena mempunyai keunggulan, seperti:
a.       Peneliti bisa langsung menjelaskan maksud pertanyaan kepada narasumber, jika narasumber kurang paham terhadap pertanyaan yang diajukan.
b.      Peneliti dapat mengontrol jawaban narasumber.
c.       Peneliti mendapatkan jawabann lain yang lebih jelas, yang tidak dapat diungkapkan dalam angket.
Interview  dapat dibedakan menjadi tiga macam, menurut pelaksanaannya, yaitu:
a.       Interview bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja , seputar data penelitian. Pelaksanaan wawancara ini, peneliti tidak membawa pedoman pertanyaan.
b.      Interview terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederet pertanyaan lengkap, terperinci, dan terstruktur.
c.       Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara kedua wawancara sebelumnya.
Saat berwawancara, peneliti tidak boleh sembarangan melakukannya. Peneliti harus mempunyai pedoman wawancara, yaitu pewawancara harus dapat menciptakan suasana santai tetapi serius (Arikunto, 2006:156). Suasana seperti ini harus dijaga oleh pewawancara, agar narasumber merasa nyaman, sehingga mau menjawab apa yang peneliti tanyakan. Selain itu, pewawancara juga harus mempunyai etika yang sopan terhadap narasumber. Pewawancara wajib memperkenalkan diri, bersikap sopan, dan tidak bertanya yang bersifat individu terhadap narasumber.

(d)   Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya (Sukardi, 2010:81). Sumber dokumen dibedakan menjadi dua, yaitu dokumentasi resmi (berupa: surat keputusan, surat instruksi, dan surat bukti kegiatan yang dikeluarkan oleh instansi) dan dokumentasi tidak resmi (berupa: nota, surat pribadi yang berisi informasi yang berhubungan dengan penelitian).

(e)    Tes
Instrument yang berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Untuk mengukur kemampuan dasar antara lain: tes untuk mengukur inteligensi, tes minat, tes bakat khusus, dan sebagainya. Sedangkan tes prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes buatan guru dan tes terstandar.
1)   Tes buatan guru disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri dan kebalikannya.
2)   Tes terstandar yaitu tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga testing, yang sudah terjamin keampuhannya. Tes terstandar adalah tes yang sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali sehingga sudah dapat dikatakan cukup baik. Di dalam setiap tes yang berstandar sudah cukup dicantumkan: petunjuk pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup, dan hal-hal, misalnya validitas dan realibitas.



C.  PENUTUP
Penelitian kuantitatif, memposisikan variabel dan data tidak berhubungan langsung. Variabel diperoleh sebelum peneliti. Data diperoleh setelah variabel ditentukan, dan instrumen penelitian disusun. Setelah semua ini dilaksanakan, proses pengumpulan data, dan data penelitian baru bisa ditemukan. 
Variabel merupakan element penting dalam masalah penelitian. Dalam statistik, variabel didefinisikan sebagai konsep, kualitas, karakteristik, atribut, atau sifat-sifat dari suatu objek (orang, benda, tempat, dll) yang nilainya berbeda-beda antara satu objek lainnya dan sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

1 komentar:

fian mengatakan...

daftar pustaka nya mana ???

Posting Komentar