PERBANDINGAN KESALAHAN KEBAHASAAN ANTARA HASIL TERJEMAHAN GOOGLE TRANSLATE DAN BING TRANSLATE
Minggu, 27 November 2011
2
komentar
PERBANDINGAN KESALAHAN KEBAHASAAN ANTARA HASIL TERJEMAHAN GOOGLE TRANSLATE DAN BING TRANSLATE
Oleh : Wahyudi, Rasmian, Joko Y, Agus
Abstrak
Globalisasi saat ini mengantarkan kehidupan manusia menjadi lebih praktis. Kepraktisan itu bisa dilihat dari kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi internet. Ada layanan dalam dunia internet yang banyak diminati, yaitu layanan terjemah. Maksudnya, layanan ini bisa membantu seseorang untuk menerjemahkan teks bahasa satu ke bahasa lain dan sebaliknya. Google Translete dan Bing Translete adalah sebagian program yang bisa menerjemahkan antarbahasa. Kedua program tersebut mampu menerjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa, salah satunya adalah dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya. Namun, hasil terjemahan dari mesin penerjemah tersebut perlu dikaji lebih jauh terutama untuk melihat kesalahan kebahasaan yang ada, karena banyak pihak yang meragukan kualitasnya. Kesalahan bahasa itu bisa berupa kesalahan morfologis, sintaksis, dan fonologis.
Pembahasan tentang kesalahan berbahasa merupakan masalah yang tidak sederhana, tetapi bisa juga menjadi tidak ada masalah yang harus dibahas dalam kesalahan berbahasa. Oleh karena itu, pemahaman tentang pengertian kesalahan berbahasa harus didahulukan. Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap tataran linguistik kebahasaan. Karena bahasa yang dihasilkan berwujud kata, kalimat dan makna, kesalahan yang perlu dianalisis mencakup pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.
Mesin pencari Google dalam perkembangannya menyediakan berbagai fasilitas tidak hanya sekedar mencari alamat web. Fasilitas itu antara lain pencarian gambar, video, buku, hasil penelitian, beasiswa dan penerjemah yang disebut Google penerjemah atau Google-translate. Bing merupakan mesin pencari (search engine) website yang bernaung di bawah bendera Microsoft. Dari hasil analisis, kesalahan penerjemahan Bing Translete dan Google translate dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia ditemukan bahwa kesalahan terbanyak terjadi pada tataran morfologi, kemudian disusul kesalahan pada tataran semantik, sintaksis.
Kata kunci: Google translate, Bing Translete, kesalahan berbahasa,terjemahan
A. Pengantar
Globalisasi saat ini mengantarkan kehidupan manusia menjadi lebih praktis. Kepraktisan itu bisa dilihat dari kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Salah satu di antaranya adalah akses informasi. Pada bebarapa dekade lalu orang perlu menunggu surat balasan dari sanak keluarga di luar negeri selama bebarapa hari. Tetapi, sekarang melalui kecanggihan teknologi dua orang dari dua negara yang berbeda bisa bertukar pendapat tanpa menunggu beberapa lama.
Pada era globalisasi ini teknologi informasi berkembang sangat pesat. Salah satu bentuk teknologi informasi yang mengalami perkembangan signnifikan hingga dapat mempengaruhi pola kehidupan dan cara berkomunikasi manusia di era global ini adalah teknologi informasi yang dikenal sebagai internet. Internet digunakan oleh orang untuk mencari serta memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat tanpa harus meninggalkan tempat duduknya.
Perkembangan internet tiap tahun cukup pesat. Para pakar IT terus melakukan inovasi-inovasi dalam hal layanan, seperti email, jejaring sosial, blog dan lain sebagainya. Inovasi tersebut menandakan akan terus adanya dinamisasi teknologi di masa mendatang.
Ada layanan dalam dunia internet yang banyak diminati, yaitu layanan terjemah. Maksudnya, layanan ini bisa membantu seseorang untuk menerjemahkan teks bahasa satu ke bahasa lain dan sebaliknya. Yang terpenting bahasa tersebut sudah masuk di layanan tersebut.
Google Translete dan Bing Translete adalah sebagian program yang bisa menerjemahkan antarbahasa. Kedua program tersebut mampu menerjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa, salah satunya adalah dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya. Namun, hasil terjemahan dari mesin penerjemah tersebut perlu dikaji lebih jauh terutama untuk melihat kesalahan kebahasaan yang ada, karena banyak pihak yang meragukan kualitasnya. Kesalahan bahasa itu bisa berupa kesalahan morfologis, sintaksis, dan fonologis.
Karena itu, penulis mencoba mengidentifikasi kesalahan berbahasa pada dua mesin terjemah tersebut. Kemudian keduanya dibandingkan.
B. Kajian Pustaka
1. Kesalahan dan Kekeliuran Berbahasa
Pembahasan tentang kesalahan berbahasa merupakan masalah yang tidak sederhana, tetapi bisa juga menjadi tidak ada masalah yang harus dibahas dalam kesalahan berbahasa. Oleh karena itu, pemahaman tentang pengertian kesalahan berbahasa harus didahulukan.
Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Untuk itu, pengertian kesalahan berbahasa perlu diketahui lebih awal sebelum kita membahas tentang kesalahan berbahasa. Corder (dalam Indihadi, :2) menggunakan tiga istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2) Error, dan (3) Mistake.
Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam wilayah kesalahan berbahasa. Ketiga istilah itu memiliki domain yang berbeda-beda dalam memandang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menjelaskan:
1) Lapses
Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip of the tongue” sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan “slip of the pen”. Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya.
2) Error
Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan tata bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan (kaidah) tata bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain, sehingga itu berdampak pada kekurangsempurnaan atau ketidakmampuan penutur. Hal tersebut berimplikasi terhadap penggunaan bahasa, terjadi kesalahan berbahasa akibat penutur menggunakan kaidah bahasa yang salah.
3) Mistake
Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada kesalahan akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar, bukan karena kurangnya penguasaan bahasa kedua (B2). Kesalahan terjadi pada produk tuturan yang tidak benar.
Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu. Sementara itu kekeliruan adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran berbahasa. Kekeliruan terjadi pada anak yang sedang belajar bahasa. Kekeliruan berbahasa cenderung diabaikan dalam analisis kesalahan berbahasa karena sifatnya tidak acak, individual, tidak sistematis, dan tidak permanen (bersifat sementara). Jadi, analisis kesalahan berbahasa difokuskan pada kesalahan berbahasa berdasarkan penyimpangan kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu.
2. Kategori Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap tataran linguistik kebahasaan. Karena bahasa yang dihasilkan berwujud kata, kalimat dan makna, kesalahan yang perlu dianalisis mencakup pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. (Pateda, 1989:34).
a. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Fonologi
Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang fungsional (bunyi yang bersifat membedakan arti) (Ghufron, 1994:17). Pada tataran ini sumber kesalahan berbahasa bahasa Indonesia antara lain: fonem, diftong, kluster dan pemenggalan kata. Sumber kesalahan itu terdapat pada tataran berikut.
1. Fonem /a/ diucapkan menjadi /e/.
2. Fonem /i/ diucapkan menjadi /e/.
3. Fonem /e/ diucapkan menjadi /é/.
4. Fonem /é/ diucapkan menjadi /e/.
5. Fonem /u/ diucapkan menjadi /o/.
6. Fonem /o/ diucapkan menjadi /u/.
7. Fonem /c/ diucapkan menjadi /se/.
8. Fonem /f/ diucapkan menjadi /p/.
9. Fonem /k/ diucapkan menjadi /?/ bunyi hambat glotal.
10. Fonem /v/ diucapkan menjadi /p/.
11. Fonem /z/ diucapkan menjadi /j/.
12. Fonem /z/ diucapkan menjadi /s/.
13. Fonem /kh/ diucapkan menjadi /k/.
14. Fonem /u/ diucapkan/dituliskan menjadi /w/.
15. Fonem /e/ diucapkan menjadi /i/.
16. Fonem /ai/ diucapkan menjadi /e/.
17. Fonem /sy/ diucapkan menjadi /s/.
18. Kluster /sy/ diucapkan menjadi /s/.
19. Penghilangan fonem /k/.
20. Penyimpangan pemenggalan kata.
b. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Morfologi
Menurut Ramlan (2001:21), morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Pada tataran ini, sumber kesalahan berbahasa antara lain:
1. Salah penentuan bentuk asal.
2. Fonem yang luluh tidak diluluhkan.
3. Fonem yang tidak luluh diluluhkan.
4. Penyingkatan morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n, ny, ng, dan
nge-.
5. Perubahan morfem ber-, per-, dan ter- menjadi be-, pe-, dan te-.
6. Penulisan morfem yang salah.
7. Pengulangan yang salah.
8. Penulisan kata majemuk serangkai.
9. Pemajemukan berafiksasi.
10. Pemajemukan dengan afiks dan sufiks.
11. Perulangan kata majemuk.
c. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Sintaksis
Sintaksis adalah bagian dari cabang linguistik yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, frasa, dan klausa (Ramelan, 2001:18). Pada tataran ini, sumber kesalahan berbahasa dalam tataran sintaksis, tataran frasa dan klausa antara lain:
Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran frase, antara lain:
1. Frasa kata depan tidak tepat.
2. Salah penyusunan frasa.
3. Penambahan kata “yang” dalam frasa benda (nominal) (N + A).
4. Penambahan kata “dari” atau “tentang” dalam frasa nominal (N + N).
5. Penambahan kata kepunyaan dalam frasa nominal.
6. Penambahan kata “dari” atau “pada” dalam frasa verbal (V + Pr).
7. Penambahan kata “untuk” atau “yang” dalam frase nominal (N + V).
8. Penambahan kata “untuk” dalam frasa nominal (V + yang + A)
9. Penambahan kata “yang” dalam frasa nominal (N + yang + V pasif).
10. Penghilangan preposisi dalam frasa verbal (V intransitif + preposisi + N).
11. Penghilangan kata “oleh” dalam frasa verbal pasif (V pasif + oleh + A).
12. Penghilangan kata “yang” dalam frasa adjektif (lebih + A + daripada + N/Dem).
Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran klausa, antara lain:
1. Penambahan preposisi di antara kata kerja dan objek dalam klausa aktif.
2. Penambahan kata kerja bantu “adalah” dalam klausa pasif.
3. Pemisahan pelaku dan kata kerja dalam klausa pasif.
4. Penghilangan kata “oleh” dalam klausa pasif.
5. Penghilangan proposisi dari kata kerja berpreposisi dalam klausa pernyataan.
6. Penghilangan kata “yang” dalam klausa nominal.
7. Penghilangan kata kerja dalam klausa intransitif.
8. Penghilangan kata “untuk” dalam klausa pasif.
9. Penggantian kata “daripada” dengan kata “dari” dalam klausa bebas.
10. Pemisahan kata kerja dalam klausa medial.
11. Penggunaan klausa rancu.
12. Pembentukan kalimat tidak baku, antara lain:
a. Kalimat tidak efektif. b. Kalimat tidak normatif. c. Kalimat tidak logis.
d. Kalimat rancu. e. Kalimat ambigu. f. Kalimat pengaruh struktur bahasa asing.
d. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Semantik
Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran semantik, antara lain:
1. Akibat gejala hiperkorek.
2. Akibat gejala pleonasme.
3. Akibat bentukan ambiguitas.
4. Akibat diksi (pemilihan kata).
e. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Wacana
Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran wacana, antara lain:
1. Akibat syarat-syarat paragraf tidak dipenuhi.
2. Akibat struktur sebuah paragraf.
3. Akibat penggabungan paragraf.
4. Akibat penggunaan bahasa dalam paragraf.
5. Akibat pengorganisasian isi (topik-topik) dalam paragraf.
6. Akibat pemilihan topik (isi) paragraf yang tidak tepat.
7. Akibat ketidakcermatan dalam perujukan.
8. Akibat penggunaan kalimat dalam paragraf yang tidak selesai.
2. Google Translete
Google pada awal ditemukannya merupakan alat atau mesin yang membantu penjelajah internet untuk dengan cepat menemukan informasi atau website yang dicari (http://en.wikipedia.org/wiki/google_translate). Mesin pencari ini sangatlah bermanfaat mengingat jumlah halaman web di dunia maya bisa jutaan jumlahnya, sementara kemampuan otak manusia untuk mengingat alamat sebuah halaman web sangat terbatas. Google pertama kali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua mahasiswa di Amerika Serikat yaitu Larry Page dan Sergey Brin. Saat ini Google menjadi mesin pencari terpopuler di dunia.
Mesin pencari Google dalam perkembangannya menyediakan berbagai fasilitas tidak hanya sekedar mencari alamat web. Fasilitas itu antara lain pencarian gambar, video, buku, hasil penelitian, beasiswa dan penerjemah yang disebut Google penerjemah atau Google-translate. Fasilitas ini pertama kali dikembangkan oleh Google pada tahun 2007 dengan menggunakan sebuah sistem yang disebut SYSTRAN. Pemakaian mesin penerjemah Google sangatlah mudah.
2. Google-Translate
Google pada awal ditemukannya merupakan alat atau mesin yang membantu penjelajah internet untuk dengan cepat menemukan informasi atau website yang dicari. Mesin pencari ini sangatlah bermanfaat mengingat jumlah halaman web di dunia maya bisa jutaan jumlahnya, sementara kemampuan otak manusia untuk mengingat alamat sebuah halaman web sangat terbatas. Google pertama kali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua mahasiswa di Amerika Serikat yaitu Larry Page dan Sergey Brin. Saat ini Google menjadi mesin pencari terpopuler di dunia.
Pada awalnya mesin penerjemah Google hanya mampu menerjemah teks dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman, Prancis dan Spanyol, serta sebaliknya. Perlahan setelah melalui beberapa tahapan, saat ini mesin penerjemah Google mampu menerjemahkan teks ke dalam lebih dari 50 bahasa, termasuk ke dalam bahasa yang memiliki sistem ortografi bukan berbasis bahasa latin seperti bahasa Arab, Jepang, Rusia dan Korea.
Pemakaian mesin penerjemah Google sangatlah mudah. Saat halaman www. Google.co.id dibuka maka di sana akan tampak panel pilihan “terjemahan” seperti dalam gambar berikut.
Gambar 1. Halaman muka Google.
Selanjutnya jika panel “terjemahan” diklik, maka akan muncul kotak yang harus diisi teks yang akan diterjemahkan. Para pengguna tinggal menentukan, teks tersebut akan diterjemahkan dari bahasa sumber tertentu ke dalam bahasa target.
Gambar 2, Kotak terjemahan di Mesin Google
3. Bing Translete
Bing Translete merupakan layanan terjemah dalam Microsoft. Layanan ini memebrikan fasilitas terjemahan secara online.
Menurut Wikipedia Bing merupakan mesin pencari (search engine) website yang bernaung di bawah bendera Microsoft. Bing ini merupakan bentuk reinkarnasi yang dilakukan Microsoft terhadap ketiga mesin pencari produksinya terdahulu, yakni Live Search, Windows Live Search, dan MSN Search. Produk mesin pencari yang baru ini secara resmi dilucurkan pada tanggal 3 Juni 2009 menggantikan mesin pencari sebelumnya, yaitu Live Search. Bing diciptakan dengan menggunakan suatu teknologi, yakni teknologi PowerSet. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh hasil pencarian yang lebih akurat. Di samping itu, Bing dilengkapi dengan kemampuan untuk menyimpan dan membagi historis pencarian melalui Windows Skydrive, Facebook, dan e-mail. Bing mengelompokkan pencarian berdasarkan empat kategori, yaitu :
1. Web untuk pencarian halaman situs atau website.
2. Images untuk pencarian gambar.
3. News untuk pencarian berita.
4. xRank untuk pencarian siapa dan apa yang paling banyak dicari oleh pengguna Bing.
Pemakaian mesin penerjemah Bing juga sangatlah mudah. Ketik alamat bing translate pada Bing Search Engine. Akan muncul gambar berikut ini.
Gambar 3 Halaman Muka Bing Search Engine
Selanjutnya ketik bing Translete. Pada mesin Bgai ing Search Engine. Pada layar komputer Anda akan muncul gambar sebagai berikut.
Gambar 4 Halaman Muka Bing Translator
Selanjutnya pilihlah bahasa tujuan dan bahasa objek. Masukkan naskah yang akan diterjemahkan, sebagaimana gambar berikut.
Gambar 5 Gambar Naskah yang akan Diterjemahkan.
Kemudian klik translate, dikomputer Anda akan muncul gambar sebagai berikut.
Gambar 6 Gambar Naskah Hasil Terjemahan.
C. Analisis
Analisis kesalahan berbahasa yang disajikan dalam tulisan ini merupakan kajian yang menganalisis satu paragraf sebuah pendahuluan dari buku George Richard “Methodology in Language Teaching” . Makalah ini menyajikan hasil terjemah teks tersebut dari layanan Google Translete dan B.Ing Transele. Hasil terjemah akan disajikan dalam bentuk tabel beserta analisis kesalahan berbahasanya.
Tabel I. Hasil Penerjemahan Kalimat Pertama dalam Buku “Methodology in Language Teaching oleh B.Ing Translete dan Google Translete
No | Teks Asli | Hasil Terj. Bing | Hasil Terj. Google |
| The articles in this anthology offer a comperehensive picture of approaches to the teaching of english and ilustrate the complexity underlying many of the practical planning and introductional activities it involves. | Artikel dalam antologi ini menawarkan gambaran comperehensive pendekatan untuk mengajar bahasa Inggris dan ilustrate kompleksitas yang mendasari banyak perencanaan praktis dan introductional kegiatan ini melibatkan. | Artikel dalam antologi ini menawarkan gambaran comperehensive pendekatan untuk pengajaran bahasa inggris dan ilustrate kompleksitas yang mendasari banyak perencanaan praktis dan kegiatan introductional melibatkan. |
Bedasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada kalimat pertama hasil terjemahan Bing terdapat empat kesalahan berbahasa. Kesalahan tersebut terletak pada kata articles diterjemahkan artikel, ilustrate diterjemahkan menjadi ilustrate, introductional diterjemahkan menjadi introductional, involves diterjemahkan menjadi melibatkan. Keempat jenis kesalahan di atas merupakan kesalahan jenis morfologi.Kesalahan sisntaksis juga terjadi pada hasil terjemahan Bing Translate pada kalimat tersebut. Kesalahan tersebut terjadi pada frase introductional activities it involves diterjemahkan introductional kegiatan ini melibatkan seharusnya aktivitas pengajaran yang dicakupnya.
Bedasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada kalimat pertama hasil terjemahan Google terdapat enam kesalahan berbahasa. Kesalahan tersebut terletak pada tataran Morfologi kata: Articles diterjemahkan menjadi artikel, seharusnya beberapa artikel; comperehensive diterjemahkan menjadi comperehensive, seharusnya komperehensif; english diterjemahkan dengan inggris, seharusnya Inggris; ilustrate diterjemahkan menjadi ilustrate, seharusnya mengilustrasikan. Pada tataran sintaksis, ada satu kesalahan, yaitu introductional activities it involves diterjemahkan menjadi kegiatan introductional melibatkan, seharusnya aktivitas pengajaran yang dicakupnya.
Tabel II. Hasil Penerjemahan Kalimat Kedua dalam Buku “Methodology in Language Teaching oleh B.Ing Translete dan Google Translete
No | Teks Asli | Hasil Terj. B.Ing | Hasil Terj. Google |
2 | These activities include teaching english at elemetary, secondary, and tertiary levels, teacher training, language testing, curriculum and materials devolepment, the use of computers and other technology in teaching, as well as research on different aspects of second language learning. | Kegiatan ini meliputi mengajar bahasa Inggris di elemetary, sekunder dan tersier tingkat, pelatihan, bahasa pengujian, kurikulum dan bahan devolepment, penggunaan komputer dan teknologi lainnya dalam mengajar, guru serta penelitian pada berbagai aspek dari belajar bahasa kedua. | Kegiatan ini meliputi mengajar bahasa inggris pada tingkat elemetary, sekunder, dan tersier, pelatihan guru, bahasa pengujian, kurikulum dan bahan devolepment, penggunaan komputer dan teknologi lainnya dalam mengajar, serta penelitian tentang aspek yang berbeda dari pembelajaran bahasa kedua. |
Bedasarkan tabel II di atas, kalimat kedua hasil terjemahan Bing terdapat enam kesalahan berbahasa, yaitu tiga bidang morfologi dan tiga bidang sintaksis. Kesalahan tersebut terletak pada kata: These activities yang diterjemahkan menjadi Kegiatan ini, seharusnya beberapa kegiatan itu; elemetary, secondary, and tertiary levels yang diterjemahkan menjadi elemetary, sekunder dan tersier tingkat, seharusnya sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas; , language testing, curriculum and materials devolepment diterjemahkan menjadi bahasa pengujian, kurikulum dan bahan devolepment, seharusnya tes bahasa, pengembangan kurikulum dan pembuatan materi ajar; in teaching diterjemahkan menjadi dalam mengajar, seharusnya dalam pengajaran; as well as research on different aspects of second language learning diterjemahkan menjadi guru serta penelitian pada berbagai aspek dari belajar bahasa kedua, seharusnya begitu juga dalam hal penelitian mengenai berbagai aspek pengajaran bahasa kedua.
Bedasarkan tabel II di atas, kalimat kedua hasil terjemahan Google terdapat enam kesalahan berbahasa, yaitu tiga bidang morfologi dan tiga bidang sintaksis. Kesalahan tersebut terletak pada kata: These activities yang diterjemahkan menjadi Kegiatan ini, seharusnya beberapa kegiatan itu; English diterjemahkan menjadi inggris, seharusnya Inggris; elemetary, secondary, and tertiary levels yang diterjemahkan menjadi elemetary, sekunder dan tersier tingkat, seharusnya sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas; language testing, curriculum and materials devolepment diterjemahkan menjadi bahasa pengujian, kurikulum dan bahan devolepment, seharusnya tes bahasa, pengembangan kurikulum dan pembuatan materi ajar; in teaching diterjemahkan menjadi dalam mengajar, seharusnya dalam pengajaran; as well as research on different aspects of second language learning diterjemahkan menjadi guru serta penelitian pada berbagai aspek dari belajar bahasa kedua, seharusnya begitu juga dalam hal penelitian mengenai berbagai aspek pengajaran bahasa kedua.
Tabel 3. Hasil Penerjemahan Kalimat Ketiga dalam Buku “Methodology in Language Teaching oleh B.Ing Translete dan Google Translete
No | Teks Asli | Hasil Terj.Bing | Hasil Terj. Google |
3 | The issues that form the focus of attention in TESOL around the word reflect the context in which english is taught and used. | Isu-isu yang membentuk fokus perhatian di TESOL sekitar kata mencerminkan konteks di mana bahasa Inggris adalah diajarkan dan digunakan. | Isu-isu yang membentuk fokus perhatian dalam TESOL sekitar kata mencerminkan konteks di mana bahasa Inggris diajarkan dan digunakan. |
Bedasarkan tabel 3 di atas, kalimat ketiga hasil penerjemahan Bing Translete terdapat satu kesalahan berbahasa dalam tataran sintaksis. Kalimat reflect the context in which english is taught and used diterjemahkan menjadi di mana bahasa Inggris adalah diajarkan dan digunakan seharusnya merefleksikan konteks bahasa Inggris diajarkan dan digunakan. Begitu juga hasil terjemah dari Google Translete.
Tabel 4. Hasil Penerjemahan Kalimat Keempat dalam Buku “Methodology in Language Teaching oleh B.Ing Translete dan Google Translete
No | Teks Asli | Hasil Terj. Bing | Hasil Terj. Google |
4 | English in different parts of the world where it is not a native language many have the status of either a “second” or a “foreign” language. | Inggris di berbagai belahan dunia di mana itu bukanlah bahasa banyak memiliki status "kedua" atau bahasa "asing". | Bahasa Inggris di berbagai belahan dunia yang bukan berstatus sebagai bahasa ibu, bahasa Inggris mungkin berstatus sebagai bahasa ‘kedua’ atau ‘asing’ |
Bedasarkan tabel 4 di atas, hasil penerjemahan Bing Translete pada kalimat keempat terdapat dua kesalahan. English diterjemahkan menjadi Inggris, seharusnya bahasa Inggris. Kalimat where it is not a native language many have the status of either a “second” or a “foreign” languag diterjemahkan menjadi di mana itu bukanlah bahasa banyak memiliki status "kedua" atau bahasa "asing" seharusnya yang bukan berstatus sebagai bahasa ibu, bahasa Inggris mungkin berstatus sebagai bahasa ‘kedua’ atau ‘asing’. Sedangkan hasil penerjemahan Google Translete pada kalimat keempat terdapat kalimat terakhir.
Tabel 5. Hasil Penerjemahan Kalimat Kelima dalam Buku “Methodology in Language Teaching oleh B.Ing Translete dan Google Translete
No | Teks Asli | Hasil Terj.Bing | Hasil Terj. Google |
5 | In the former case, it is a language that is widely used in society and learners need to aquire english in order to survive in society at large. | Dalam kasus yang pertama, itu adalah bahasa yang digunakan dalam masyarakat dan pelajar perlu untuk mendapatkannya ingris untuk bertahan hidup di masyarakat pada umumnya. | Dalam kasus pertama, itu adalah bahasa yang banyak digunakan dalam masyarakat dan peserta didik perlu mendapatkan Inggris agar dapat bertahan hidup dalam masyarakat pada umumnya. |
Dalam tabel 5, hasil penerjemahan Bing Translete pada kalimat kelima terdapat kesalahan pada wacana. Kalimat In the former case, it is a language that is widely used in society and learners need to aquire english in order to survive in society at large diterjemahkan menjadi Dalam kasus yang pertama, itu adalah bahasa yang digunakan dalam masyarakat dan pelajar perlu untuk mendapatkannya ingris untuk bertahan hidup di masyarakat pada umumnya, seharusnya Ketika bahasa Inggris berstatus sebagai bahasa kedua, maka bahasa ini dipakai secara luas di masyarakat dan para pembelajar merasa perlu memperolehnya agar bisa bertahan hidup di tengah-tengah masyarakat secara leluasa. Begitu juga pada hasil terjemah Google Translete.
Tabel 6. Hasil Penerjemahan Kalimat Keenam dalam Buku “Methodology in Language Teaching oleh B.Ing Translete dan Google Translete
No | Teks Asli | Hasil Terj. Bing | Hasil Terj.Google |
6 | Learners of englihs may be studying american, canadian, australian, britis, or some other variety of english. | Pelajar dari inggris mungkin belajar Amerika, Kanada, Australia, britis, atau varietas lain inggris. | Peserta didik dapat belajar inggris Amerika, Kanada, Australia, britis, atau beberapa variasi lain dari inggris. |
Pada tabel 6, hasil penerjemahan Bing Translete pada kalimat keenam terdapat kesalahan, english diterjemahkan menjadi inggris, seharusnya Inggris. Wacana keseluruhan Learners of englihs may be studying american, canadian, australian, britis, or some other variety of english diterjemahkan menjadi Pelajar dari inggris mungkin belajar Amerika, Kanada, Australia, britis, atau varietas lain inggris. Sedangkan hasil penerjemahan Google Translete terdapat tiga kesalahan. english diterjemahkan menjadi inggris, seharusnya Inggris. May diterjemahkan menjadi dapat seharusnya mungkin.
D. Simpulan
Dalam dunia global saat ini internet memainkan peran yang sangat penting, dalam membantu manusia untuk menemukan dan memberikan informasi yang diperlukan tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Mesin pencari Google dan Microsoft menyediakan berbagai fasilitas, tidak hanya membantu menemukan sebuah halaman web, gambar, video, peta, namun juga menyediakan alat penerjemah yang disebut Google Translate dan B.Ing Translete.
Dari hasil analisis, kesalahan penerjemahan Bing Translete dan Google translate dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia ditemukan bahwa kesalahan terbanyak terjadi pada tataran morfologi, kemudian disusul kesalahan pada tataran semantik, sintaksis.
Daftar Pustaka
Chaer, Abdullah. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghufron, Syamsul. 1994. Pengantar Ilmu Linguistik. Lamongan: Unisda Pers.
http://en.wikipedia.org/wiki/google_translate diunduh pada 23 November 2011
Indihadi, Pateda Mansoer. 1989. Linguistik:Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa.
Ramelan. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
Ramelan. 2001. Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=bing+translator&source=web&cd=11&ved=0CGoQFjAK&url=http%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FBing_Translator&ei=JeTRTqL8DumdmQXTm_zXDQ&usg=AFQjCNGXFv1DYwZsdIa4NmhfbIiZ2GQMIg&sig2=Dw-wcXPK7YKiiiMnIg-Nig&cad=rja diunduh tanggal 24 Nonember 2011.
Lampiran
Teks Asli (George Richard, Methodology in Language Teaching)
The articles in this anthology offer a comperehensive picture of approaches to the teaching of english and ilustrate the complexity underlying many of the practical planning and introductional activities it involves. These activities include teaching english at elemetary, secondary, and tertiary levels, teacher training, language testing, curriculum and materials devolepment, the use of computers and other technology in teaching, as well as research on different aspects of second language learning. The issues that form the focus of attention in TESOL around the wolld reflect the context in which english is taught and used. English in different parts of the world where it is not a native language many have the status of either a “second” or a “foreign” language. In the former case, it is a language that is widely used in society and learners need to aquire englihs in order to survive in society at large. Learners of englihs may be studying american, canadian, australian, bhritis, or some other variety of englihs. They may be learning it for educational, occupational, or social purposes. They may be in a formal classroom setting or studyi ng independent ly, using a variety of media and resources the teachers of english may be native speakers of english or those for whom it is a second of foreign language.
Hasil Terjemah Google
Artikel dalam antologi ini menawarkan gambaran comperehensive pendekatan untuk pengajaran bahasa inggris dan ilustrate kompleksitas yang mendasari banyak perencanaan praktis dan kegiatan introductional melibatkan. Kegiatan ini meliputi mengajar bahasa inggris pada tingkat elemetary, sekunder, dan tersier, pelatihan guru, bahasa pengujian, kurikulum dan bahan devolepment, penggunaan komputer dan teknologi lainnya dalam mengajar, serta penelitian tentang aspek yang berbeda dari pembelajaran bahasa kedua. Isu-isu yang membentuk fokus perhatian dalam TESOL sekitar wolld mencerminkan konteks di mana bahasa Inggris diajarkan dan digunakan. Bahasa Inggris di berbagai belahan dunia di mana itu bukan bahasa asli banyak yang memiliki status baik "kedua" atau "asing" bahasa. Dalam kasus pertama, itu adalah bahasa yang banyak digunakan dalam masyarakat dan peserta didik perlu mendapatkan englihs agar dapat bertahan hidup dalam masyarakat pada umumnya. Peserta didik dapat belajar englihs Amerika, Kanada, Australia, bhritis, atau beberapa variasi lain dari englihs. Mereka mungkin belajar untuk pendidikan, tujuan pekerjaan, atau sosial. Mereka mungkin di ruang kelas formal atau studyilyng independen, menggunakan berbagai media dan sumber daya guru bahasa inggris mungkin penutur asli bahasa inggris atau mereka yang merupakan bahasa asing kedua.
Hasil Terjemah Bing Translete
Artikel dalam antologi ini menawarkan gambaran comperehensive pendekatan untuk mengajar bahasa Inggris dan ilustrate kompleksitas yang mendasari banyak perencanaan praktis dan introductional kegiatan ini melibatkan. Kegiatan ini meliputi mengajar bahasa Inggris di elemetary, sekunder dan tersier tingkat, pelatihan, bahasa pengujian, kurikulum dan bahan devolepment, penggunaan komputer dan teknologi lainnya dalam mengajar, guru serta penelitian pada berbagai aspek dari belajar bahasa kedua. Isu-isu yang membentuk fokus perhatian di TESOL sekitar wolld mencerminkan konteks di mana bahasa Inggris adalah diajarkan dan digunakan. Inggris di berbagai belahan dunia di mana itu bukanlah bahasa banyak memiliki status "kedua" atau bahasa "asing". Dalam kasus yang pertama, itu adalah bahasa yang digunakan dalam masyarakat dan pelajar perlu untuk mendapatkannya englihs untuk bertahan hidup di masyarakat pada umumnya. Pelajar dari inggris mungkin belajar Amerika, Kanada, Australia, bhritis, atau varietas lain englihs.
Hasil Terjemahan Peneliti
Artikel-artikel dalam antologi ini menawarkan wawasan pendekatan yang komprehensif mengenai pembelajaran bahasa Inggris dan mengilustrasikan kompleksitas yang melatarbelakangi sejumlah besar dari perencanaan praktis (terapan) dan aktivitas pengajaran yang dicakupnya. Aktivitas itu termasuk dalam hal pengajaran bahasa Inggris di SD/MI, SLTP, dan SLTA, pelatihan guru, tes bahasa, pengembangan kurikulum dan pembuatan materi ajar, penggunaan komputer dan technologi lain dalam pengajaran, begitu juga dalam hal penelitian mengenai berbagai aspek pengajaran bahasa kedua. Issu-issu yang menyebabkan terbentuknya fokus perhatian dalam TESOL di seluruh dunia merefleksikan konteks bahasa Inggris diajarkan dan digunakan. Bahasa Inggris di berbagai belahan dunia yang bukan berstatus sebagai bahasa ibu, bahasa Inggris mungkin berstatus sebagai bahasa ‘kedua’ atau ‘asing’. Ketika bahasa Inggris berstatus sebagai bahasa kedua, maka bahasa ini dipakai secara luas di masyarakat dan para pembelajar merasa perlu memperolehnya agar bisa bertahan hidup di tengah-tengah masyarakat secara leluasa. Para pembelajar bahasa Inggris mungkin mempelajari bahasa Inggris ala Amerika, Kanada, Austrlia, Inggris, atau ala yang lain-lain yang jumlahnya banyak sekali.
2 komentar:
I really loved reading 8star casino your thoughts, obviously you know what are you talking about! Your site is so easy to use too, I’ve bookmark it in my folder -D
Are you looking online payment gateway provider, ZoftPay is a digital e-payment company based on United Kingdom that offers safe, secure and reliable all-in-one payment solution. ZoftPay provides robust modern payment technology like gaming payment gateway, forex payment gateway, crypto payment gateway, ecommerce payment gateway, merchant online payment gateway provider china account providers, high risk payment gateway, that lets you enjoy safe and seamless transactions backed by our certified anti-fraud system.
Posting Komentar